Minggu, 17 Mei 2009

kmb

2.2.1 Batu Traktus Urinarius

Gangguan pada saluran kemih selain karena infeksi dan kelainan anatomis dapat karena terbentuknya batu di dalam saluran kemih. Batu dapat timbul pada ginjal, ureter maupun pada buli-buli. Bentuk batu dapat bermacam-macam, misalnya persegi, elips, seperti murbei dan sebagainya. Batu dapat lunak keras sehingga sukar dihancurkan. Faktor-faktor yang menjadi predisposisi terjadinya batu saluran kemih adalah hiperkalsiuria, pengeluaran pirofosfat di dalam urinatau natrium dan magnesium. Perbandingan natrium dan kalsium atau magnesium dan kalsium merupakan faktor terpenting dalam pembentukan batu ginjal. Pada beberapa keadaan batu terjadi sekunder terhadap pembendungan air kemih atau infeksi saluran air kemih juga dipengaruhi faktor diet, iklim dan sebagainya.

2.2.1.1 Nefrolitiasis (batu ginjal)

Nefrolitiasis ialah terbentuknya batu di dalam kaliks ginjal atau pelvis renalis. Lebih dari separuh kasus batu ginjal ditemukan pada usia 20-50 tahun dan frekuensinya pria lebih banyak daripada wanita. Nefrolitiasis disebabkan oleh stasis urin di bagian distal, infeksi traktus urinarius baik spesifik maupun non spesifik, hiperparatiroid atau adenoma paratiroid, diet yang banyak menagndung oksalat seperti bayam, kangkung, kopi, teh, nanas, coklat dan lain-lain, juga artritis asam urat (gout), plak randal dan sebagainya.

Gambaran klinik

Batu ginjal kadang-kadang tidak menunjukkan gejala. Tanda pertama terjadi bila batu keluar melalui kaliks atau piala ginjal ke ureta. Gejala klasik ialah nyeri dan hematuri.

a. Nyeri pinggang atau perut

1) Kolik, serangan sakit berat yang timbul mendadak, berlangsung sebentar dan kemudian hilang mendadak pula untuk kemudian timbul kembali lagi. Nadi cepat, pucat, berkeringat dingin dan tekanan darah turun. Biasanya diikuti muntah atau mual, perut kembung, dan gejala ileus paralitik. Ditemukan pada 80% kasus batu ginjal.

2) Nyeri terus menerus, rasa panas atau terbakar di pinggang yang dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu.

b. Hematuria ditemukan pada 100% kasus. Darah dari ginjal berwarna coklat tua. Dapat terjadi dengan atau tanpa kolik

c. Bila terjadi hidronefrosis dapat diraba pembesaran ginjal.

2.2.1.2 Ureterolitiasis (batu ureter)

Ureterolitiasis adalah terdapatnya batu pada ureter. Penyebab ureterolitiasis biasanya berasal dari batu ginjal yang lepas dan turun ke distal.

Gambaran klinik

a. Nyeri dapat bersifat kolik hebat sehingga pasien berteriak atau berguling-guling. Kadang-kadang nyeri terus-menerus karena peregangan kapsul ginjal. Biasanya nyeri dimulai didaerah pinggang kemudian menjalar ke arah testis disertai mual dan muntah, berkeringat dingin, pucat dan dapat terjadi renjatan.

b. Hematuria.

c. Nyeri ketok di daerah pinggang.

2.2.13 Vesikolitiasis (batu buli-buli)

Batu buli-buli ialah suatu keadaan ditemukannya batu didalam buli-buli. Pada anak 75% ditemukan dibawah usia 12 tahun dan 57% pada usia 1-6 tahun. Batu buli-buli berasal dari batu ginjal atau ureter yang turun akibat stasis pada striktur uretra, kontraksi leher buli-buli, sistokel, buli-neurogenik dan diventrikel, infeksi traktus urinarius, hiperparatiroid, diet yang mengandung banyak kalsium dan oksalat.

Komplikasi

Hidronefrosis, pielonefritis, uremia dan gagal ginjal akut.

Gambaran klinik

Rasa nyeri waktu miksi (disuria, stranguria). Hematuria kadang-kadang disertai urin keruh. Pancaran urin tiba-tiba berhenti dan keluar lagi pada perubahan posisi. Sering miksi (polakisuria). Pada anak nyeri miksi ditandai oleh kesakitan, menangis, menarik-narik penisnya. Miksi kadang-kadang mengedan sering diikuti defekasi atau prolapsus ani.

Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan laboratorium

Hematuria dapat terjadi makroskopis, sedimen urin mengandung eritrosit dan leukosit. Ditemukan kristal yang spesifik untuk setiap jenis batu. Pada batu ginjal kadang-kadang terdapat proteinuria ringan. Pada buli-buli, leukosit lebih banyak daripada eritrosit dan terbesar.

Pemeriksaan radiologis

Foto polos abdomen berguna untuk melihat batu radioopak di kaliks atau di piala ginjal, ureter dan buli-buli. Bila batu tidak tampak dapat dilakukan pemeriksaan pielografi intravena (piv) untuk melihat batu radiolusen sekaligus untuk menilai skresi ginjal. Bila dengan foto polos abdomen dan PIV tidak dapat ditentukan adanya batu atau bila PIV merupakan indikasi kontra, maka dapat dilakuka pielografi retrograd.

Pemeriksaan khusus

Pada buli-buli selain pemeriksaan radiologis, dilakukan juga pemeriksaan ketok batu dan perabaan rektum. Anak yang menderita batu pada saluran kemih pada umumnya mengeluh kesakitan sekali (kolik) disamping berkemih yang tidak lancar atau justru terjadi hematuria. Bila menjumpai keadaan demikian sebaiknya pasien langsung dikirim ke dokter. Nyeri hebat juga dapat terjadi pada penyakit lain seperti apendisitis akut atau kolesistisis.

Penatalaksanaan

Pengobatan konservatif diberikan spasmolitik untuk relaksasi otot ureter, banyak minum dan olah raga, diuretika, analgetika, sedativ. Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi.

Operasi dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal, ureter dan buli-buli yang tidak mungkin diharapkan dapat keluar sendiri (spontan), dan bila fungsi ginjal masih baik. Jika fungsi ginjal telah buruk dilakukan nefrektomi. Batu buli-buli yang besar dapat dipecahkan dengan litotripsi. Jika batu lebih besar dari 4 cm, biasanya dilakukan vesikolitotomi (Seksio-Alta).

Pengkajian

Data subjektif:

Mengeluh nyeri, kolik, rasa terbakar tergantung adanya daerah batu

Riwayat ISK

Pengeluaran urin tidak lancar

Mengeluh mual muntah

Data objektif:

Hematuria, piuria

Nyeri ketuk

Peningkatan TD/nadi

Diagnosa Keperawatan:

Gangguan rasa nyaman:nyeri

Perubahan eliminasi urin

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan

Rencana Tindakan:

Kaji tingkat nyeri, intensitas, dan penyebarannya

Lakukan pain management

Berikan obat sesuai indikasi: narkotik, antispasmodik, antiementik

Observasi intake output, karateristik urine

Anjurkan untuk banyak minum

Persiapkan sampel urine

Pertahankan patensi kateter bila dipasang

Awasi tanda vital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar