Minggu, 24 Mei 2009

Contoh BAB III Metode Penelitian

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Metode penelitian korelatif adalah mengkaji hubungan antara variabel-variabel bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel (Alimul, 2007). Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data, kemudian disusun, dijelaskan dan dianalisa. Dalam penelitian ini mencoba mengungkapkan hubungan antara pengetahuan dan sikap Ibu terhadap pemberian imunisasi campak pada balita.

3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang ditetapkan dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini terdiri variabel independen dan variabel dependen.
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2007) variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan Ibu dan sikap tentang imunisasi campak.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007), Dalam penelitian ini variabel dependennya pemberian imunisasi campak

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di Desa Cengal wilayah kerja Puskesmas Maja yaitu 322.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2007). Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu yang mempunyai balita yang ada di Desa Cengal wilayah kerja Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka bulan April 2008. Cara pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu pengambilan sebagian subyek penelitian dilakukan untuk tujuan tertentu (Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan kriteria inklusi ibu dengan balita:
1. Usia balita 9-15 bulan
2. Bayi tidak menderita sakit parah, kurang gizi derajat berat
kriteria ekslusinya yaitu bayi diluar usia 9-15 bulan, bayi yang sakit parah. Sampel dalam penelitian ini menggunakan batasan dari Arikunto (2002) yaitu 10% dari populasi dan menurut Roscue (1982) sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu 35 sampel.

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2002). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk pengetahuan instrumen terdiri dari empat kolom terdiri dari no, pernyataan, dan pilihan jawaban benar dan salah. Pada kuisioner pengetahuan apabila pernyataan positif untuk jawaban benar dengan skor 1 dan salah skor 0 sedangkan pernyataan negatif apabila responden mengisi kolom benar skor 0 dan mengisi kolom salah skor 1. Untuk sikap menggunakan skala Likert dengan pernyataan sikap favorabel pilihan jawaban SS= sangat setuju skor 5, S= setuju skor 4, KS= kurang setuju skor 3, TS=tidak setuju dengan skor 2, STS= sangat tidak setuju dengan skor 1 sedangkan pernyataan sikap unfavorabel pilihan jawaban SS= sangat setuju skor 1, S= setuju skor 2, KS= kurang setuju skor 3, TS=tidak setuju dengan skor 4, STS= sangat tidak setuju dengan skor 5. jenis data adalah data ordinal.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas

Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validasi tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validasi rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002). Uji coba instrumen dilakukan pada 15 ibu yang memiliki balita di Desa Cipicung wilayah kerja Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka
Rumus untuk mengukur suatu instrumen valid atau tidak, dapat diukur dengan menggunakan rumus Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product Moment sebagai berikut:
Rumus dengan angka kasar



Dengan pengertian :
N = Banyaknya peserta tes
X = Nilai rata-rata harian siswa
Y = Nilai hasil uji coba tes
Rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Yang dikatakan valid jika nilai r tiap pernyataan > 0,30 (r tabel) dan jika tidak valid apabila nilai r < 0,30. Uji validasi ini dilakukan dengan menggunakan alat program SPSS For Window Release 13.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Relaibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat di percaya yang digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002). Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan internal. Jika ukuran atau kriterianya berada diluar instrumen, maka dari hasil pengujian ini adalah diperoleh reliabilitas eksternal, sebaliknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen tersebut saja, adalah menghasilkan reliabilitas internal (Arikunto, 2002). Adapun untuk uji reliabilitas menggunakan rumus alpha, yaitu suatu rumus yang dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya 1 dan 0.
Untuk mengukur sebuah instrumen dapat dipercaya atau tidak, dapat diukur dengan rumus alpha-cronbach (Arikunto, 2002) sebagai berikut :


Dimana :
R n : Reliabilitas instrumen
K : Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
b2 : Jumlah Varian butir soal
t2 : Varian total
Yang dikatakan reliabel jika nilai r minimal 0,60 dan jika tidak reliabel apabila nilai r > 0,60 (Sugiyono, 2007) atau yang dikatakan reliabel jika r alpha > r tabel dan dikatakan tidak reliabel jika r alphanya < r tabel. Untuk memperoleh alat ukur yang valid, butir pertanyaan yang nilai r alphanya < r tabel, perlu diganti atau diperbaiki atau bahkan dihilangkan. Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian dengan tingkat validitas yang memadai (Arikunto, 2002). Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai r alpha = 0,7556 atau lebih dari 0,60 maka instrumen dikatakan reliabel.


3.6 Teknik Analisa Data
Analisa data menjelaskan tentang metode statistik yang digunakan dalam menganalisa data hasil penelitian, termasuk di dalamnya adalah perlu tidaknya penggunaan uji statistik (Alimul, 2007).
3.6.1 Teknik Analisa Univariat
Dilakukan untuk melihat gambaran masing-masing variabel penelitian, yaitu pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi campak di UPTD Puskesmas Maja. Teknik analisa univariat untuk pengetahuan dengan mencari median, pengetahuan baik ≥ median . Sedangkan pengetahuan kurang < median. Setelah menentukan pengetahuan responden, peneliti melakukan tabulasi dengan distribusi frekuensi dan menghitung presentasi pengetahuan. Nilai persentase yang didapatkan dikelompokan menurut batasan sebagai berikut:

Dimana :
P : Persentase
F : Jumlah pengetahuan dengan kategori baik atau kurang
N : Jumlah seluruh responden
Hasil prosentasi diatas diinterpretasikan dengan:
0% = Tidak satupun responden
1% - 25% = Sebagaian kecil responden
26% - 49% = Kurang dari setengah responden
50% = Setengah responden
51% - 75% = Lebih dari setengah responden
76% - 99% = Sebagian besar responden
100% = Seluruh responden (Arikunto, 2002).
Teknik analisa univariat untuk sikap dengan mencari median, sikap favorabel ≥ median. Sedangkan sikap unfavorabel < median. Setelah menentukan sikap responden, peneliti melakukan tabulasi dengan distribusi frekuensi dan menghitung presentasi sikap. Nilai persentase yang didapatkan dikelompokan menurut batasan sebagai berikut:

Dimana :
P : Persentase
F : Jumlah sikap dengan kategori favorabel atau unfavorabel
N : Jumlah seluruh responden
Hasil prosentasi diatas diinterpretasikan dengan:
0% = Tidak satupun responden
1% - 25% = Sebagian kecil responden
26% - 49% = Kurang dari setengah responden
50% = Setengah responden
51% - 75% = Lebih dari setengah responden
76% - 99% = Sebagian besar responden
100% = Seluruh responden (Arikunto, 2002).
3.6.2 Teknik Analisa Bivariat
Tujuan dari analisa bivariat adalah untuk membuktikan adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Analisa ini menggunakan metode uji statistik chi-square. Dengan p value = 0,05 apabila didapatkan hasil penelitian dengan p value < 0,05 maka secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila p value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan syarat uji hipotesis "ho ditolak, jika chi-square hitung > chi-square tabel". Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Arikunto, 2002). Untuk menguji hipotesa ini dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square yaitu:

Keterangan:
X2 : Harga X2 (chi-square)
Fo : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
Fh : Frekuensi yang diharapkan (Alimul, 2007)

Untuk pengolahan data menggunakan perangkat komputer dengan menggunakan Program SPSS For Window 13.

3.7 Hipotesa Penelitian
Hi : Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak dengan Pemberian Imunisasi campak Pada Balita di Desa Cengal Wilayah Kerja Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka.
Hi : Ada Hubungan Antara Sikap Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi campak dengan Pemberian Imunisasi campak Pada Balita di Desa Cengal Wilayah Kerja Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka

3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini melewati beberapa tahap, yaitu:
3.8.1 Tahap Pra Instrument
a. Menentukan topik penelitian
b. Studi pendahuluan
c. Melakukan study kepustakaan
d. Merumuskan masalah
3.8.2 Tahap Persiapan
a. Perbaikan proposal
b. Permohonan izin penelitian
3.8.3 Tahap Pelaksanaan
a. Informed consent
b. Melakukan penelitian
c. Melakukan pengolahan data
3.8.4 Tahap Akhir
a. Penyusunan laporan penelitian
b. Perbaikan hasil penelitian
c. Persentasi hasil penelitian atau sidang akhir hasil penelitian

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian digunakan di wilayah kerja Puskesmas Maja Desa Cengal Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka terhitung mulai dari bulan Juli 2008.

3.10 Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden, serta membuat surat informed consent. Peneliti meneliti dan menghargai responden, merahasiakan segala yang diiformasikan, segala kejadian dan informasi ditulis secara jujur dan benar. Tujuan informed consent ini adalah agar subjek atau responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya (Alimul, 2007).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar