Selasa, 23 Juni 2009

Keperawatan komunitas

C. Konsep Desa Siaga
1. Desa Siaga
Desa Siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan (bencana dan kegawatdaruratan kesehatan) secara mandiri.(KEPMENKES NO. 564/MENKES/SK/VII/2006).
2. Tujuan Desa Siaga
a. Tujuan Umum:
Terwujudnya desa dengan masyarakat yang sehat, peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kesehatan (bencana dan kegawat daruratan kesehatan) di desanya.
b. Tujuan Khusus:
1) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan dan melaksanakan perilaku hidup bersih.
2) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.
3) Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dan sebagainya ).
4) Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.

3. Sasaran Pengembangan Desa Siaga.
Sasaran pengembangan dsa siaga adalah:
a. Semua individu dan keluarga di desa yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
b. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu dan keluarga di desa atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut yaitu tokoh-tokoh pemerintahan/ masyarakat/ agama/ perempuan/ pemuda, PKK, Karang Taruna, media massa, dan lain-lain.
c. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain. Yaitu Kepala Desa, Camat, Pejabat pemerintahan lainnya, dunia usaha, donatur dan stakeholders lainnya.
4. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Desa Siaga
Kriteria desa siaga yaitu memiliki minimal 1 (satu) POSKESDES atau Pos Kesehatan Desa. Indikator Keberhasilan Desa Siaga:
a. Indikator Masukan (Input):
1) Ada tidaknya forum masyarakat desa
2) Ada tidaknya Poskedes dan sarananya
3) Ada tidaknya tenaga kesehatan (minimal bidan)
4) Ada tidaknya UKBM lain
b. Indikator Proses (Process):
1) Frekwensi pertemuan forum masyarakat desa
2) Berfungsi atau tidaknya Poskesdes
3) Berfungsi atau tidaknya UKBM yang ada
4) Berfungsi atau tidaknya sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana
5) Berfungsi atau tidaknya sistem surveilans (pengamatan dan pelaporan)
6) Ada atau tidaknya kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS (oleh Nakes atau kadeasir)
c. Indikator Keluaran (Output):
a. Cakupan Yankes Poskesdes
b. Cakupan pelayanan UKBM yang ada
c. Jumlah kasus kegawatdaruratan dan kejadian luar biasa (KLB) yang dilaporkan atau diatasi
d. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS
d. Indikator Dampak (Outcome):
a. Jumlah yang menderita sakit (kesakitan kasar)
b. Jumlah yang menderita gangguan jiwa
c. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia
d. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia
e. Jumlah balita dengan gizi buruk.
5. Kegiatan Desa Siaga
Kegiatan Desa Siaga yang dapat dilakukan masyarakat di desa siaga adalah :
a. Promosi kesehatan berupa pemberian informasi kesehatan yang dapat dilakukan oleh kader desa siaga atau tokoh masyarakat yang telah dilatih.
b. Pencegahan penyakit dengan mengidentifikasi faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit.
c. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
d. Gotong royong masyarakat dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk mencegah penyakit yang dapat itimbulkan akibat lingkungan yang kurang sehat
e. Pemantauan tumbuh kembang balita melalui kegiatan posyandu.
f. Pemantauan kesehatan ibu hamil, pasca persalinan melalui kegiatan POLKESDES
g. Gerakan keluarga sadar gizi (kadarzi) dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi seimbang bagi anggota keluarga.
h. Survei mawas diri dalam rangka mengidentifikasi masalah kesehatan & penyebabnya, mencari alternatif penyelesaian masalah, melakukan kegiatan dalam mengatasi masalah yang dilakukan masyarakat melalui musyawarah masyarakat desa.
Untuk melakukan berbagai kegiatan tersebut, peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilannya, artinya masyarakat menyadari masalah dan kebutuhan mereka serta mampu mencari alternatif dalam menyelesaikannya. Untuk mengaitkan bagaimana peran tenaga kesehatan dalam memberdayakan masyarakat, berikut ini diuraikan sedikit mengenai konsep pemberdayaan masyarakat.
6. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan penyelesaian masalah dengan memanfaatkan potensi masyarakat setempat tanpa bergantung pada bantuan dan luar. Pola pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan bukan kegiatan yang sifatnya top-down intervention yang tidak menjunjung tinggi aspirasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya, akan tetapi yang paling dibutuhkan masyarakat lapisan bawah terutama yang tinggal di desa adalah pola pemberdayaan yang sifatnya bottom-up intervention yang menghargai dan mengakui bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip swadaya dan kebersamaan. Pola pendekatan yang paling efektif untuk memberdayakan masyarakat adalah the inner resources approach. Pola ini menekankan pentingnya merangsang masyarakat untuk mampu mengidentifikasi keinginan-keingmnan dan kebutuhan-kebutuhannya dan bekerja secana kooperatif dengan pemerintah dan badan-badan lain untuk mencapai kepuasan bagi mereka. Pola mi mendidik masyarakat menjadi concern akan pemenuhan dan pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan potensi yang mereka miliki.
a. Tujuan Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh warga masyarakat melalui kegiatan-kegiatan swadaya. Memberdayakan masyarakat bertujuan ?mendidik masyarakat agar mampu mendidik din mereka sendiri? atau ?membantu masyarakat agar mampu membantu diri mereka sendiri?. Tujuan yang akan dicapai melalui usaha pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat yang mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir yang kosmopolitan.
b. Prinsip Pemberdayaan masyarakat
Prinsip pemberdayaan masyarakat adalah menumbuh kembangkan potensi masyarakat, meningkatkan kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan, mengembangkan gotong-royong, bekerja bersama masyarakat, KIE berbasis masyarakat, kemitraan dengan LSM dan organisasi masyarakat lain serta desentralisasi
c. Proses pemberdayaan masyarakat
1) Mengetahui karakteristik masyarakat setempat (lokal) yang akan diberdayakan, termasuk perbedaan karakteristik yang membedakan masyarakat desa yang satu dengan yang lainnya. Mengetahui artinya untuk memberdayakan masyarakat diperlukan hubungan timbal balik antara petugas dengan masyarakat.
2) Mengumpulkan pengetahuan yang menyangkut informasi mengenai masyarakat setempat. Pengetahuan tersebut merupakan informasi faktual tentang distribusi penduduk menurut umur, sex, pekerjaan, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, termasuk pengetahuan tentang nilai, sikap, ritual dan custom, jenis pengelompokan, serta faktor kepemimpinan baik formal maupun informal.
3) Identifikasi tokoh masyarakat setempat
Segala usaha pemberdayaan masyarakat akan sia-sia apabila tidak memperoleh dukungan dan pimpinan/tokoh-tokoh masyarakat setempat. Untuk itu faktor ?the local leaders? harus selalu diperhitungkan karena mereka mempunyai pengaruh yang kuat di dalam masyarakat.
4) Tekankan bahwa terdapat masalah dalam masyarakat tersebut
Di dalam masyarakat yang terikat terhadap adat kebiasaan, sadar atau tidak sadar mereka tidak merasakan bahwa mereka punya masalah yang perlu dipecahkan. Karena itu, masyarakat perlu pendekatan persuasif agar mereka sadar bahwa mereka punya masalah yang perlu dipecahkan, dan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Memberdayakan masyarakat bermakna merangsang masyarakat untuk mendiskusikan masalahnya serta merumuskan pemecahannya dalam suasana kebersamaan. Masyarakat perlu diberdayakan agar mampu mengidentifikasi permasalahan yang paling menekan. Dan masalah yang paling menekan inilah yang harus diutamakan pemecahannya.
Tujuan utama pemberdayaan masyarakat adalah membangun rasa percaya diri masyarakat. Rasa percaya diri merupakan modal utama masyarakat untuk berswadaya. Masyarakat perlu diberdayakan untuk menetapkan suatu program yang akan dilakukan. Program action tersebut perlu ditetapkan menurut skala prioritas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tentunya program dengan skala prioritas tinggilah yang perlu didahulukan pelaksanaannya. Memberdayakan masyarakat berarti membuat masyarakat tahu dan mengerti bahwa mereka memiliki kekuatan-kekuatan dan sumber-sumber yang dapat dimobilisasi untuk memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhannya. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan. Karena itu, masyarakat perlu diberdayakan agar mampu bekerja memecahkan masalahnya secara kontinyu. Salah satu tujuan pemberdayaan masyarakat adalah tumbuhnya kemandirian masyarakat. Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang sudah mampu menolong diri sendiri. Untuk itu, perlu selalu ditingkatkan kemampuan masyarakat untuk berswadaya. Berdasarkan konsep pemberdayaan yang telah diuraikan dan jika kita melihat kondisi yang ada saat ini bahwa bentuk pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan melalui penyediaan SDM di masyarakat yaitu dengan memberdayakan kader desa siaga. Saat ini hampir di seluruh wilayah yang melaksanakan program posyandu memiliki tenaga kader, sehingga mereka bisa diberdayakan dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan kader. Bagi desa yang akan dikembangkan menjadi desa siaga dan belum memiliki tenaga kader, seyogyanya mempersiapkannya melalui proses rekruitmen Pemberdayaan kader sebagai tenaga potensial di masyarakat diharapkan mampu mendukung pengembangan desa siaga. Untuk mendukung tercapainya masyarakat yang dapat diberdayakan secara optimal, maka diperlukan sejumlah tenaga kesehatan yang kompeten dalam membangun masyarakat tersebut. Berikut ini adalah kebutuhan tenaga kesehatan baik jenis maupun jumlahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar